|
indririsanti.blogspot |
Dunia modern memberikan banyak dampak perubahan pada gaya hidup manusia, terlebih kepada para ibu muda dan keluarga-keluarga muda. Banyak ibu muda sekarang mempunyai peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan sekaligus sebagai wanita karir dengan berbagai macam profesi yang mengharuskannya sering keluar rumah. Bagi ibu yang demikian, memerah dan menyimpan ASI menjadi solusi yang tepat bila ingin tetap memberikan ASI untuk bayinya.
ASI yang langsung diberikan dengan ASI yang disimpan di lemari es mempunyai kualitas yang berbeda. ASI yang diberikan langsung memiliki zat gizi, termasuk vitamin, maupun zat kekebalan tubuh yang lebih tinggi dan lebih baik dibanding ASI perah dan telah disimpan. Walau kandungan zatnya berkurang seiring makin lamanya penyimpanan, namun jumlah semua zat pada ASI tersebut tetap masih dalam batas nilai yang telah ditetapkan secara internasional dan baik diberikan pada bayi
ASI perah mempunyai masa kedaluwarsa yang relatif lebih cepat apabila tidak disimpan dengan metode yang betul. Berikut adalah tips untuk menyimpan ASI perah yang sangat perlu untuk diperhatikan bagi para ibu supaya ASI perah nya tetap mempunyai kualitas yang cukup bagus.
TIPS MENYIMPAN ASI PERAH- Wadah untuk menampung ASI sebaiknya terbuat dari bahan yang mudah disterilkan, seperti botol bertutup rapat yang terbuat dari plastik atau gelas yang tahan panas.
- Sebaiknya gunakan wadah yang volumenya sesuai dengan kebutuhan bayi untuk sekali minum, misalnya 125 ml.
- Bila ASI tidak diberikan langsung, pastikan penampungan dan penyimpanannya telah steril dan tidak terkontaminasi.
- Bila ASI perah akan diberikan kurang dari 6 jam, maka tidak perlu di simpan di lemari pendingin. Namun disarankan untuk tidak menyimpan ASI di suhu kamar lebih dari 3 atau 4 jam.
- Bila perlu disimpan selama 24 jam, segera masukkan ASI perah ke dalam lemari pendingin pada suhu 4 derajat celcius (jangan sampai beku).
- Bila ASI perah akan digunakan dalam waktu 1 minggu atau lebih, maka ASI perah tersebut harus segera didinginkan dalam lemari pendingin selama 30 menit, lalu dibekukan pada suhu -18 derajat celcius atau lebih rendah. ASI yang sudah dibekukan dapat disimpan antara 3 – 6 bulan.
- Simpan ASI perah Anda di bagian tengah atau bagian terdalam freezer. Bagian-bagian itu memiliki suhu yang lebih dingin dan konstan sehingga bila listrik padam, suhunya tak cepat naik. Jangan biarkan ASI perah tersebut tetap tersimpan di kulkas dalam keadaan listrik padam lebih dari 3-4 jam.
- Jangan menyimpan ASI pada rak yang menempel di pintu lemari pendingin karena temperatur di tempat ini mudah berubah ketika pintu dibuka dan ditutup.
- Beri label setiap wadah ASI yang berisi keterangan kapan ASI tersebut diperah.
- Jangan mengisi penuh wadah penampung ASI, karena ASI akan memuai saat membeku. Sisakan kurang lebih ¼ bagian kosong.
- Pembekuan yang lama (lebih dari 6 bulan) dapat mengubah komposisi kimia ASI, seperti terjadi penguraian beberapa senyawa lemak dan hilangnya beberapa senyawa yang berfungsi melawan organisme berbahaya. Risiko kontaminasi juga tinggi, jika tiba-tiba listrik padam sehingga susu cair dan dibekukan kembali.
- Namun sebaiknya ASI beku disimpan sebagai cadangan untuk keadaan darurat. Jika Anda berada di rumah, susui langsung bayi.
TIPS PEMBERIAN ASI DARI LEMARI PENDINGIN
- Jika Anda akan mencairkan ASI perah yang disimpan di lemari pendingin pada suhu 4 derajat Celcius, sebaiknya Anda tidak mencairkannya semalam suntuk pada suhu kamar. Sebaliknya, tidak perlu mencairkan di atas kompor.
- Jangan pula memanaskan dengan microwave. Pemanasan di microwave bukan saja akan menghancurkan kandungan vitamin di dalam ASI, tapi juga menimbulkan titik-titik panas (hot spots) yang bisa “membakar” lidah atau mulut bayi.
- Jadi, bila Anda ingin mencairkan ASI beku, kurang lebih setengah jam sebelum waktu menyusui tiba, ambil wadah ASI dari lemari pendingin. Selanjutnya hangatkan dengan memegang wadah tersebut di bawah air mengalir yang hangat. Secara bertahap tingkatkan suhu air sampai ASI cair dan hangat. Kocok wadah penampung ASI sebelum ASI diberikan pada bayi.
- ASI perah sudah tidak terlalu dingin tersebut dapat diberikan menggunakan cangkir atau sendok kecil yang bersih. Bila menggunakan cangkir, tempelkan bibir cangkir pada bibir bawah bayi dan biarkan bayi menggunakan lidahnya untuk meminum ASI (tidak ditumpahkan). Selain itu, yang memberi ASI perah dengan sendok/cangkir tersebut harus orang lain, bukan Anda. Agar ada konsistensi, sehingga bayi tahu kalau dari Anda ia menyusu dan kalau dari orang lain ia minum ASI perah menggunakan sendok/cangkir. Diharapkan, ia tidak akan mengalami “bingung puting”.
- Sebaiknya Anda tidak menyimpan atau membekukan ulang sisa susu yang tidak dihabiskan bayi agar bayi terhindar dari risiko diare.
- Perlu diingat, ASI yang telah dihangatkan tidak boleh didinginkan lagi untuk diberikan pada bayi di waktu minum berikutnya.
dr Desie D. W. ************Referensi:
- various sources
- desiemeilana.wordpress.com
Title : ASI Perah: Tips Menyimpan dan Memberikan Pada Bayi
Description : indririsanti.blogspot Dunia modern memberikan banyak dampak perubahan pada gaya hidup manusia, terlebih kepada para ibu muda dan keluarga-ke...